Sekitar tahun 1675 seorang ahli matematika amatir bernama Chavalier
de Mere mengajukan sebuah permasalahan mengenai mengenai judi kepada
seorang jenius matematika bernama Prancais Blaise Pascal. Pascal
tertarik dengan permasalahan ini, dan kemudian mengadakan korespondensi
dengan seorang ahli matematika Prancis lainnya yaitu Pierre de Fermat
(1601 – 1665), dan keduanya mengembangkan cikal bakal teori peluang.
Peluang merupakan dasar dari teori statistika, sebagai konsep baru
yang tidak dikenal dalam pemikiran Yunani Kuno, Romawi, dan bahkan
Erop[a dalam abad pertengahan. Teori mengenai kombinasi bilangan sudah
terdapat dalam aljabar yang dikembangkan oleh sarjana Muslim namun bukan
dalam lingkup teori peluang.
Asal Teori Peluang (Terjemahan dari wikipedia)
Teori probabilitas kemungkinan berakar pada upaya untuk menganalisis
permainan kesempatan oleh Gerolamo Cardano pada abad keenam belas, dan
Pierre de Fermat dan Blaise Pascal pada abad ketujuh belas (misalnya
“masalah poin”). Christiaan Huygens menerbitkan sebuah buku tentang
subjek di 1657.
Awalnya, teori probabilitas terutama dianggap peristiwa diskrit, dan
metode terutama kombinatorial. Akhirnya, pertimbangan analitis memaksa
penggabungan variabel kontinyu ke dalam teori.
Dalam teori probabilitas modern, pondasi yang diletakkan oleh Andrey
Nikolaevich Kolmogorov. Kolmogorov dikombinasikan pengertian ruang
sampel, yang diperkenalkan oleh Richard von Mises, dan mengukur teori
dan disajikan sistem aksioma nya untuk teori probabilitas pada tahun
1933.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar